Berita Situ Pladen

Januari 2010

Situ Pladen Meluap, Rumah Warga Banjir

Sumber: http://www.poskota.co.id/ 19 Januari 2010
|
DEPOK (Pos Kota) – Situ Pladen di Kelurahan Beji, Depok, sejak Sabtu malam meluap sehingga membanjiri puluhan rumah warga. “Ketinggian air mencapai 40 Cm,” kata Didi Fahrurozi, warga.

Menurut warga banjir yang menggenangi tempat mereka akibat pembuangan air dari Setu Pladen dipenuhi enceng gondok, dan sampah.

Warga RT 03/RW 03 Kelurahan Beji merawa was-was jika hujan lebat mengguyur wilayah ini sehingga setu seluas 1,8 hektar itu luapan airnya mengancam permukiman.

Mereka minta aparat terkait melakukan pembersihan pintu air sehingga saluran pembuangan lancar.

Di Kota Depok ada 23 setu, dua di antaranya sudah tergusur dan berubah menjadi pemukiman. Sedangkan setu yang masih berfungsi kurang mendapat perawatan dari Dinas PU Tata Air Kota Depok.

Darsuman, warga lain, mengatakan Dinas PU hanya semata menganggap sebagai penampungan air sehingga lepas dari pengawasan. Padal setu-setu itu penuh lumpur dan enceng gondok sehingga luapannya menyebabkan banjir.
(nasrul/si/g)

April 2010

Situ Pladen harus dipasang jaring

Sumber: Monitor Depok, 23 April 2010

Beji, Monde

Demi mencegah masuknya sampah rumah tangga melalui saluran irigasi, kawasan Stu Pladen di Kelurahan Beji harus segera dipasang jaring dan dilakukan pembersihan.

Lurah Beji, Ramdani mengatakan itu terkait banyaknya sampah dan tidak terawatnya kondisi itu Pladen.  “Kami  rasa saluran air yang ada di belakang Jalan Arif Rahman Hakim untuk dipasang jaring segingga sampah rumah tangga tidak ada yang masuk ke Situ Pladen,” katanya.

Dikatakannya, sampah rumah tangga itu diduga berasal dari saluran kawasan Kampung Lio dan Pasar Kemirimuka  yang terbawa arus air hingga masuk ke wilayah Situ Pladen.

Tumpukan sampah itu juga menjadi perhatin masyarakat setempat. Maka dari itu beberapa waktu lalu, warga membersihkan wilayah Situ Pladen hingga menjadi kawasan yang indah.

“Warga sekitar  situ kami rasa tidak ada yang membuang sampah ke dalam Situ  Pladen,” katanya.

Dia berharap kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan dan kebersihan lingkungan situ Pladen tersebut (fx)

Limbah Kimia Cemari Dua Situ Depok

Sumber: http://kesehatan.liputan6.com/ 27 April 2010

Liputan6.com, Depok: Berdasarkan hasil uji laboratorium, kandungan Biologycal Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) di dua situ di Depok, Jawa Barat, melampaui ambang batas. Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Depok Rahmat Subagyo di Depok, Selasa (27/4), Situ Gadog dan Situ Pladen yang ada di Kota Depok, tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.

Berdasarkan hasil laboratorium tadi, nilai BOD standar adalah 6 mg/liter sedangkan COD standar adalah 50 mg/liter. BOD di Situ Gadog mencapai 40,24 miligram/liter dan kadar COD mencapai 149,22. Sementara Situ Pladen, kadar BOD mencapai 87,58 mg/l dan kadar COD mencapai 110,16 mg/l.

Akibatnya sudah pasti, air di kedua situ tersebut tidak bisa lagi dimanfaatkan untuk mandi maupun mencuci pakaian. Air yang sudah tercemar dalam dua situ itu juga tak layak dikonsumsi karena bisa menjadi penyakit. “Kalau dikonsumsi kulit bisa gatal-gatal. Bahkan jika dikonsumsi terus menerus, bisa menyebabkan kelainan pada keturunan,” ujar Rahmat.

Kadar BOD dan COD adalah kajian parameter suatu kualitas air. Kadar BOD dan COD yang tinggi pada kedua situ membuktikan tingginya pencemaran yang terjadi.

Menurut Rahmat, BOD menjadi tinggi karena banyaknya limbah berupa feses atau kotoran manusia. Sedangkan COD adalah kondisi oksigen yang terhambat karena zat kimia. COD menjadi tinggi karena banyaknya limbah kimia, seperti larutan sabun dan detergen.(ANT/EPN)

Agustus 2010

Kabar Dari Situ Pladen

Sumber: http://depoklik.com/ 9 Agustus 2010

Tahukah Anda, jika Depok menyimpan banyak situ yang berguna untuk resapan air dan sarana wisata? Namun sayang beberapa diantaranya tercemar limbah kimia dan rumah tangga, seperti Situ Gadog di Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis dan Situ Pladen di daerah Beji, Pladen. Dan kali ini depoklik berkunjung ke Situ Pladen. Kondisi air situ yang telah tercemar, mengalami perubahan warna menjadi kehijauan dikarenakan tingginya kandungan BOD (Biological Oxygen Demand) dan CBD (Chemical Oxygen Demand), Walaupun begitu, menurut pengakuan warga yang telah tinggal hampir 30 tahun di pinggiran Situ Pladen pembersihan situ telah rutin dilakukan oleh Pemkot Depok. “Dari Pemda ada yang datang seminggu sekali di Jumat untuk pembersihan situ. Tapi masih ada warga dari daerah lain yang buang sampah di kali dan alirannya ke situ ini,” ungkap Mulyani, warga RT 002/03 Beji, Pladen.

Hal pembersihan situ harus lebih digiatkan lagi karena jika Pemkot serta Pokja (Kelompok Kerja) lengah sedikit saja bukanlah hal yang mustahil akan mendatangkan bencana bagi warga sekitar akibat tumpukan sampah. Sebagai contoh, jika hujan yang cukup lebat datang, banjir pun kerap menggenangi daerah pemukiman sekitar Situ Pladen. Kalau sudah begitu, Pemkot Depok pun turut membantu dengan memberikan makanan bagi warga korban banjir.Usaha memperbaiki daya guna situ juga terus digalakkan dengan membangun jogging track area dipinggiran Situ Pladen yang biasanya digunakan warga untuk berolahraga pada pagi hari. Tua-muda, baik warga Beji, Pladen maupun warga luar memanfaatkan sarana olah raga tersebut. Sayangnya, tidak jarang warga yang menggunakan kendaraan motor maupun sepeda melintasi area ini.

Tak hanya untuk olah raga, jelang sore hari jogging track area ini juga merupakan tempat bermain anak-anak sekitar Beji Pladen. Sebenarnya hal ini cukup berbahaya jika mengingat kedalaman situ yang kira-kira mencapai hampir 1,5 meter. “Pesan saya untuk Pemkot atau Pokja Situ Pladen, agar lebih sering dilakukan pembersihan dan dibangun taman-taman. Dengan begitu mungkin keadaanya akan jauh lebih baik dibanding sekarang,” harap Hj. Aswani, warga RT 003/03 Beji, Pladen.

Kita semua berharap agar keadaan situ-situ Depok dapat jauh lebih baik dari yang sekarang. Hal ini sangat penting jika kita melihat potensi manfaat yang begitu besar bagi warga. Ini merupakan pekerjaan rumah tersendiri bagi Pemkot Depok, Pokja, dan warga sekitar situ pada khususnya. Semoga kesadaran warga akan hidup bersih dapat mendorong mereka untuk tidak membuang limbah rumah tangga ke aliran sungai maupun situ.

Windu Puspa Ningtyas

Maret 2011

Sekolah Desa Produktif Berikutnya, Situ Planden, Depok

Sumber: http://lpi-dd.net/ 8 Maret 2011

DEPOK-Setelah Galuga, Bogor, LPI membuka Sekolah Desa Produktif (SDP) berikutnya di Situ Planden, Depok. SDP merupakan target program School Social Responsibility (SSR). Ke depan, SDP akan dibuat di sembilan titik wilayah sebaran penerima manfaat Beastudi Etos.

Setelah melalui serangkaian proses penentuan daerah sasaran, akhirnya Tim Sekolah Desa Produktif Jakarta yang digawangi oleh Etoser UI menentukan wilayah sekitar Situ Planden, Depok sebagai komunitas sasaran program. Karakteristik masyarakat di wilayah situ Planden, baik dilihat dari aspek pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sosial sesuai dengan standar daerah sasaran SDP. Proses pemetaan dilakukan secara bertahap dan sesuai alur yang sistematis. Ini dilakukan untuk mengetahui kondisi komunitas sasaran secara menyeluruh. Pemetaan tersebut kemudian akan mempengaruhi substansi program yang akan disusun dan dilakukan bersama masyarakat.

Kamis, 13 Januari lalu, SDP Situ Planden dilaunching. Tim SDP Jakarta yang dipimpin oleh Abdul Karim memeriahkan acara dengan mengemas agenda launching menjadi sebuah program bakti sosial. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengobatan herbal gratis, festival kampung sholeh, bagi-bagi susu gratis, dan penyerahan bantuan buku untuk pendirian taman baca di lingkungan Situ Planden. Warga Situ Planden sangat antusias mengikuti keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan dan berharap keberlanjutan program dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.

Sesuai dengan semangat program SDP, mengedepankan nilai-nilai partisipatif dan kemandirian, maka pelaksanaan launching ini merupakan salah satu cara untuk sosialisasi keseluruhan program yang akan dijalankan bersama masyarakat. Peran serta masyarakat sasaran menjadi hal yang mutlak dalam proses pencapaian tujuan. Dengan demikian maka tujuan program pemberdayaan dapat tercapai dan keberlanjutan program dapat terwujud. [sis/ud]

Situ Pladen Menyedihkan

Warta Kota, 26 Mar 2011

Sumber: http://bataviase.co.id/

Depok, Warta Kota

Kesadaran masyarakat Depok untuk melestarikan lingkungan masih rendah. Hal Itu terbukti masiri banyaknya warga yang buang sampah sembarangan, salah satunya di Situ Pladen.

“Banyak warga yang membuang sampah ke Situ Pladen. Ini membuat situ jadi kotor dan dangkal. Membuat masyarakat sadar melestarikan lingkungan Itu membutuhkan waktu yang panjang,” kata Waki Wall Kota Depok, Idris Abdul Shomad usai melakukan penanaman pohon di Situ Pladen, BeJi.Depok Jumat (25/3).

Meski begitu, lanjutnya. Pemerintah Kota Depok bersama satuan tugas Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Alr serta kelompok kerja situ telah berupaya untuk melestarikan situ dengan cara melakukan penanaman di situ. Diharapkan dalam lima tahun ke depan situ di depok dapat menjadi kawasan wisata alr percontohan. Seperti halnya saat Ini yang sudah berjalan adalah Situ Pengasinan, Rawa Besar, dan Situ Pedongkelan.

“Walaupun Pemkot Depok kekurangan dana tapi itu bukanlah suatu hambatan untuk melestarikan situ. Pemberdayaan masyarakat menjadikan situ dapat berubah menjadi kawasan wisata alr,” tandasnya.

Kepala Dinas Bina Marga dan SDA Kota Depok, Yayan Ariyanto menyatakan, kurangnya kesadaran masyarakat terlihat dari 22 situ yang ada. dua situ beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk, sawah, dan tegalan. Padahal situ merupakan sumber daya air yang vital untuk kehidupan, (dod)

Wawali Tanam Ratusan Pohon Di Situ Pladen

Sumber:  http://www.harianpelita.com/ 26 Maret 2011

Depok, Pelita
Dalam upaya melindungi sumber daya air yang ada di seluruh Situ Kota Depok, Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad bersama Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok melakukan penanaman ratusan pohon di sepanjang area Situ Pladen, Beji, Depok, Jumat (25/3).

Menurut Idris Abdul Shomad, diperlukan kesadaran masyarakat untuk dapat menjaga kebersihan situ agar tidak timbul permasalahan lain seperti pencemaran air dan terjadinya pendangkaan situ. Untuk penanganan situ secara lebih konkrit, pihaknya telah memberdayakan masyarakat dengan membentuk satuan tugas (satgas) dalam upaya mencegah terjadinya pendangkalan dan pembenahan infrastruktur yang ada di setiap Situ.Diharapkan semua Situ di Kota Depok dapat menjadi obyek wisata, mudah-mudahan lima tahun kedepan ada Situ yang menjadi percontohan.tuturnya.

Sampah yang ada di Situ Pladen, kata Idris tidak semata-mata berasal dari sampah warga, namun bisa jadi sampah itu berasal dari akibat gagalnya pengalihan fungsi situ menjadi sarana olahraga.Sudah dari dulu Situ ini menjadi tempat pembuangan sampah. Untuk itu, diperlukan penanganan yang serius dalam pembenahan Situ.terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bimasda Kota Depok, Yayan Ariyanto mengatakan pemerintah sangat serius untuk melindungi sumber daya air di seluruh Situ. Sumber daya air merupakan salah satu unsure lingkungan yang sangat vital untuk kehidupan. Berdasarkan data Dinas Bimasda, ujar Yayan jumlah Situ di Depok saat ini sebanyak 22 Situ dengan luas total 159,35 hektar. Kedalaman Situ rata-rata 3 meter dengan daya tamping volume air mencapai 5 juta meter kubik. Kondisi Situ saat ini, kata Yayan Dua situ telah beralih fungsi menjadi pemukiman. 4 Situ berada di lingkungan Kampus UI, dan 20 Situ dalam pengawasan pemkot Depok.Akibat kurang perhatian , beberapa situ ada yang berubah menjadi pemukiman, sawah, tegalan dan lainnya.ungkap Yayan.

Ketua Komunitas peduli Lingkungan Hidup Depok Unite, Turben Rando Oroh mengatakan, dalam rangka memperingati Hari Air Se-dunia yang jatuh pada 22 Maret 2011. Ia mengajak masyarakat Depok untuk melakukan gerakan bersama dalam upaya penyelamatan sumber daya air dengan berbagai kegiatan pro lingkungan hidup.Mari kita selamatkan Semua Situ di Depok ,ujarnya.(ck26)

Wakil Walikota Tanam Pohon

Sumber: http://www.depok.go.id/ 25 Maret 2011

Dalam rangka memperingati hari air sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret lalu, H. Idris Abdul Somad melaksanakan penanaman pohon di Situ Pladen Kecamatan Beji, Juma’at (25/3) pagi. penanaman pohon yang disertai dengan aksi bersih bersama 88 satgas dari Dibimasda dihadiri oleh Kadis Bimasda, Camat Beji, Tokoh Masyarakat pecinta lingkungan dan warga sekitar. “Tanam pohon dan aksi bersih dilaksanakan untuk menjaga kelestarian situ agar tetap bermanfaat bagi masyarakat dan untuk menjaga keseimbangan lingkungan serta menjaga agar tidsak terjadi penyusutan situ. Pohon yang kita pilih adalah pepohonan yang dapat mengundang burung sehinggi bisa melengkapi kelestarian situ sebagai tempat wisata” ujar Kadis Bimasda Yayan Arianto.

Senada dengan Yayan, orang kedua di Depok mengatakan jika ke-26 situ yang berada di Depok terjaga kelestariannya maka bisa menjadi potensi wisata yang dapat membantu mensejahterakan warga sekitarnya. “Jaga kelesetarian dan fungsi situ sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau, tempat wisata. Hari Air Sedunia atau World Water Day dan sering pula disebut sebagai World Day for Water merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat sedunia (internasional) akan pentingnya air bagi kehidupan serta untuk melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan karena air adalah sumber kehidupan bagi kita” ungkap Wakil Walikota.

Orang kedua di Depok berharap agar Hari Air Sedunia dapat menjadi tonggak awal kesadaran dalam melakukan tindakan nyata untuk menyelamatkan air. “Tiga hal paling sederhana namun berdampak besar yang bisa kita lakukan adalah mulai hemat air, mengurangi pencemaran air, dan menanam pohon seperti yang kita laksanakan pada hari ini. Semoga dengan penanaman pohon dan aksi bersih ini dapat menjaga kelestarian air dan keseimbangan lingkungan di Kota Depok” tutup Wakil Walikota.

Leave a comment